LAPORAN PRAKTIKUM
KIMIA FISIKA I
TERMOKIMIA
OLEH
NAMA : BENHUR SAMALOISA
NIM : 1416150005
PRODI : FKIP-KIMIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS KRITEN INDONESIA
JAKARTA
2016
Hari/Tanggal
Percobaan : Sabtu, 12 Desember 2015
TUJUAN
PERCOBAAN :
Ø Dalam eksperimen ini akan ditentukan reaksi Natrium Hidroksida
(NaOH) dengan Asam Klorida (HCl).
Ø Untuk mempelajari setiap reaksi kimia disertai perubahan energi
Ø Menghitung perubahan kalor beberapa reaksi dengan percobaan yang
sederhana
Ø Mengidentifikasi persamaan pada suatu reaksi kimia
Ø Mengukur perubahan entalpi (∆ H
)
menggunakan kelorimeter
![](file:///C:\Users\INSPIR~1\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image005.png)
DASAR TEORI
Termokimia adalah
ilmu yang mempelajari hubungan antara energi panas dan energi kimia. Sedangkan
energi kimia didefinisikan sebagai energi yang dikandung setiap unsur atau
senyawa. Energi kimia yang terkandung dalam suatu zat adalah semacam energi
potensial zat tersebut, energi potensial kimia yang terkandung dalam suatu zat
disebut panas dalam atau entalpi dan dinyatakan dengan simbol H.
Termodinamika dalam arti luas adalah pengkajian
hubungan kuantitatif antara kalor dan bentuk lain energi, seperti energi
yang dikaitkan dengan gejala elektromagnet, permukaan, dan kimia. Termokimia dapat didefinisikan sebagai
salah satu cabang ilmu kimia yang menangani hubungan kalor, kerja, dan bentuk lain energi,
dengan kesetimbangan dalam reaksi kimia dan dalam perubahan keadaan. Erat
berkaitan dengan termodinamika kimia adalah termokimia. Yang menangani
pengukura dan penafsiran perubahan kalor yang menyertai reaksi kimia, perubahan
keadaan dan pembentukan larutan.
Persyaratan energi memainkan peranan penting dalam
menentukan arah akanterjadinya suatu reaksi kimia. Dengan perhatian yang
dipusatkan pada kebutuhanenergi, usaha pokok dilakukan untuk mencari reaksi
endoterm yang diberi tenagadari panas matahari, yang menghasilkan zat-zat yang
nantinya dapat bereaksieksoterm untuk menghasilkan energi dan pereaksi-pereaksi
aslinya.
Reaksi kimia yang menyangkut pemecahan dan atau
pembentukkan ikatankimia selalu berhubungan dengan penyerapan atau pelepasan
panas. Reaksieksotermik adalah suatu reaksi yang melepaskan panas. Jika reaksi
berlangsung pada suhu tetap, berdasarkan perjanjian ∆H akan
bernilai negatif, karena kandungan panasdari sistem akan menurun. Sebaliknya,
pada reaksi endotermik yaitu reaksi yangmembutuhkan panas, berdasarkan
perjanjian, ∆H akan mempunyai nilai positif.
Panas reaksi adalah banyaknya panas yang dilepaskan
atau diserap ketika reaksi kimia sedang berlangsung, biasanya bila tidak
dicantumkan keterangan lain berarti berlangsung pada tekanan tetap. Panas reaksi dapat dibedakan atas panas
pembakaran suatu unsur atau senyawa banyaknya panas yang dilepas ketika 1mol
unsur atau senya tersebut terbakar sempurna dalam oksigen sebagai contoh panas
pembakaran molar. Panas netralisasi dapat didefinisikansebagai jumlah panas yang dilepas ketika 1 mol air terbentuk akibat reaksi netralisasi asam
oleh basa ataupun sebaliknya, untuk netralisasi asam kuat, nilai ∆Ho selalu
tetap yaitu -57 kJ/mol. Panas pelarutan, jenis panas reaksi yang lain adalah panas yang dilepas atau diserap ketika 1 mol
senyawa dilarutkan dalam pelarut berlebih yaitu sampai suatu keadaan di mana
pada penambahan pelarut selanjutnya tidak ada panasyang diserap atau dilepaskan
lagi. Panas pembentukkan, entalpi pembentukkan molar standar ∆H°
f suatu
senyawa adalah banyaknya panas yang
diserap atau dilepaskanketika 1 mol senyawa tersebut dibentuk dari unsur -
unsurnya dalam keadaan standar. Karena
entalpi adalah fungsi keadaan, maka besaran ∆H dari reaksi kimia
tak tergantung dari lintasan yang dijalani pereaksi untuk membentuk hasil
reaksi. Biasanya untuk menyatakan entalpi dan energi dalam digunakan keadaan
standar sebagai titik acuan, karena dalam menyatakan entalpi atau energi
dalam sebenarnyayang diukur adalah perbedaan entalpi atau energi dalam suatu
keadaan dengan keadaan standarnya.
![](file:///C:\Users\INSPIR~1\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image007.png)
Dalam termodinamika konsep kimia di atas sangat besar
penerapannya dalam mengukur kalor reaksi kimia. Salah satu prosedur yang banyak
digunakan adalah melaksanakan langkah combusi yang sangat cepat dan adiabatik
kalorimeter dalam pembuatan bom.
Menurut Dogra (1990), panas reaksi dapat dinyatakan
sebagai perubahan energi produk dan reaktan pada volume konstan (∆E) atau pada
tekanan konstan(∆H). Sebagai contoh adalah reaksi Reaktan (T) Produk (T)
∆E = E( produk ) – E( reaktan )
Pada temperatur konstan dan volume konstan, dan pada temperatur konstan
dantekanan konstan.
∆H = H( produk )- H( reaktan).
![Description: https://html2-f.scribdassets.com/8g80nzs4cg2wwwyu/images/6-6c182aebfd.jpg](file:///C:\Users\INSPIR~1\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image008.jpg)
Satuan SI untuk E atau H adalah joule, yaitu satuan
energi, tetapi satuanumum yang lain adalah kalori. Jika∆H atau ∆E positif,
reaksi dikatakn endotermisdan jika ∆H atau ∆E negatif, reaksi disebut
eksotermis. Suatu reaksi kimia hanyasempurna jika selain menuliskan persamaan
keseimbangan dan harga energi,dituliskan juga keadaan reaktan dan produk.
Seperti diterapkan untuk senyawa organik, kalorimetri
pembakaran mencakup pemutusan lengkap kerangka karbon, bila senyawaan itu
terbakar dalamoksigen. Metoda pembakaran mempunyai penerapan yang meluas dengan
senyawaorganik yang kurang reaktif terhadap regensia selain okigen, atau yang
menghasilkanlebih dari satu produk organik dengan regensia lain.
Molekul dan proses tingkat molekuler dari sistem baik
yang hidup atau matisering sangat kompleks. Energetika proses dapat dipelajari
dengan cara yangmenghindari komplikasi ini. Termodinamika memiliki sebuah
tingkat terendah bagimolekul-tingkat kompleksitas dan bahkan untuk tingkat
molekuler. Ini jugadigambarkan oleh prosedur eksperimental yang digunakan untuk
memperoleh datadasar tentang perubahan panas, atau lebih umum perubahan energi,
yang menyertaireaksi. Perubahan entalpi pada saat sistem mengalami perubahan
perubahan fisikaatau kimia biasanya dilaporkan untuk proses yang terjadi pada
sekumpulan kondisi standar. Dalam termokimia, air dan karbon dioksida (CO2)
merupakan proses yangdapat menjanjikan suatu solusi untuk menghadapi masalah
energi di masa depan.Dalam termokimia, air dan karbon dioksida (CO2)
merupakan proses yang dapat menjanjikan suatu solusi untuk menghadapi masalah
energi dimasa depan.
Khususnya kemungkinan penggabungan tenaga surya ini
yang akan membuat
proses-prosesnya berkelanjutan dan yang menarik dari hal ini karena hanya
Salah satu hambatan utama untuk keberhasilan teknologi identifikasi bahan aktif
iniyang cocok menjadi katalis dan bahan redoks adalah ketahanan reaktivitasnya
dan efisiensinya.
Kajian tentang kalor yang dihasilkan atau dibutuhkan
oleh reaksi kimia disebut termokimia. Termokimia merupakan cabang dari
termodinamika karena tabung reaksi dan isinya membentuk sistem. Jadi kita dapat
mengukur energi yang dihasilkan oleh reaksi sebagai kalor dan dikenal sebagai
Joule. Berganti dengan kondisinya, apakah dengan perubahan energi dalam atau
perubahan entalpi. Sebalik jika tahu ∆ C
atau ∆ H
suatu reaksi kita dapat meramalkan jumlah
energi yang dihasilkan sebagai kalor.
![](file:///C:\Users\INSPIR~1\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image010.png)
![](file:///C:\Users\INSPIR~1\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image005.png)
Termokimia mempelajari perubahan panas yang mengikuti
reaksi kimia dan perubahan-perubahan fisika (pelarut, pelebur dan sebagainya).
Satuan tenaga panas biasanya dinyatakan dengan kalor .
1 joule = 10-7 erg = 0,24 kal
1 kal = 4,184 joule
Untuk menentukan perubahan panas yang terjadi pada
reaksi kimia, dipakai kalorimeter. Besarnya panas reaksikimia dapat dinyatakan
pada :
-
Tekanan
tetap
-
Volume
tetap
Sebagian besar reaksi kimia yang terjadi, disertai
dengan penyerapan atau perubahan energi. Energi mempunyai kemampuanuntuk
melakukan kerja. Ketika sistem bekerja/ melepaskan kalor, kemampuan untuk
melakukan kerja berkurang dengan kata lain energinya berkurang.
Kalor reaksi dapat dinyatakan sebagi perubahan energi
produk dan reaktan pada volume konstan (∆ E
) atau
pada tekanan konstan (∆ H
),
sebagai contoh adalah reaksi:
![](file:///C:\Users\INSPIR~1\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image012.png)
![](file:///C:\Users\INSPIR~1\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image005.png)
Reaktan (T) →
Produk (T)
![](file:///C:\Users\INSPIR~1\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image014.png)
∆E = Eproduk – Epeaktan
Pada temperatur konstandan volume konstan.
∆H = H( produk )- H( reaktan).
Pada temperatur konstan dan tekanan konstan. Satuan SI untukE dan H
adalah joule, yaitu satuan energi tetapi satuan umum yang lain adalah kalor.
Umumnya harga E atau h untuk tiap reaktan dan produkdinyatakan sebagai joule
mol-1 atau kJ mol-1
pada temperatur konstan, biasanya 298 K.
ALAT DAN BAHAN
ALAT
NO
|
Nama
|
Ukuran
|
Jumlah
|
1
|
Gelas Kimia
|
1000 mL
|
2 buah
|
500 mL
|
6 buah
|
||
2
|
Kalorimeter
|
Sedang
|
1 set
|
3
|
termometer
|
Sedang
|
1 buah
|
4
|
Batang pengaduk
|
Sedang
|
1 buah
|
5
|
Labu Ukur
|
250 mL
|
1buah
|
100 mL
|
1buh
|
||
6
|
Corong
|
Sedang
|
3buah
|
7
|
Gelas Ukur
|
250 mL
|
2buah
|
BAHAN
NO
|
Nama
|
Konsentrasi
|
Jumlah
|
1
|
Air
|
Secukupnya
|
|
2
|
NaOH
|
1
M
|
20 mL
|
3
|
HCl
|
1M
|
20 mL
|
PEMBAHASAN
Berdasarkan pada percobaan kali ini
membahas tentang termokimia. Termokimia merupakan bagian dari ilmu kimia yang
mempelajari tentang perubahan kalor. Perubahan energi yang terjadi dapat
berubah pelepasan energi atau yang seiring disebut reaksi eksoterm serta
penyerapan energi yang disebut reaksi endoterm.
Pertama-tama masukan 25 mL laritan
HaOH 1M kedalam sebuah gelas ukur warnanya bening dan sangat, setelah itu kita
mengukur suhu larutan NaOH 1M dengan menggunakan alat termometer, suawal adalah
30℃
, setelah
itu kita masukan termometer kedalam air panas suhu akhirnya adalah 61℃
. Lalu
dimasukan larutan HCl 1M kedalam gelas ukur warnanya bening dan sangat
menyengat, lalu mengukur suhu larutan HCl 1M suhu awalnya adalah 30℃
setelah dimasukan kedalam air air panas suhu
akhirnya menjadi 33℃
setelah
itu rata-rata Naoh dan HCl , Pada suhu rata-rata NaOH memperoleh rata-rata 45℃
.
Sedangkan pada suhu HCl memperoleh rata 31,5℃
. Pada ukuran
suhu campuran adalah suhuawalnya 30℃
setelah dipanaskan menjadi 69℃
.
![](file:///C:\Users\INSPIR~1\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image020.png)
![](file:///C:\Users\INSPIR~1\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image022.png)
![](file:///C:\Users\INSPIR~1\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image022.png)
![](file:///C:\Users\INSPIR~1\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image024.png)
![](file:///C:\Users\INSPIR~1\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image022.png)
![](file:///C:\Users\INSPIR~1\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image022.png)
![](file:///C:\Users\INSPIR~1\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image022.png)
![](file:///C:\Users\INSPIR~1\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image022.png)
KESIMPULAN
Dari percobaan yang
dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa :
Ø Termokimia merupakan bagian dari ilmu kimia yang mempelajari tentang
perubahan
kalor
Ø Pada percobaan penentuan tetapan kalorimeter terlihat adanya penurunan
suhu.
Ø Penurunan suhu itu dinamakan reaksi eksoterm yakni perpindahan kalor dari
sistem ke lingkungan.
Ø Perubahan entalpi hanya terjadi pada tekanan yang tetap.
Ø Perubahan entalpi suatu sistem dapat dihitung bila system mengalami
perubahan.
Ø Hal demikian termasuk reaksi
endoterm yakni terjadi perpindahan kalor dari lingkungan ke sistem.
DAFTAR
PUSTAKA
![*](file:///C:\Users\INSPIR~1\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image001.gif)
![*](file:///C:\Users\INSPIR~1\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image001.gif)
![*](file:///C:\Users\INSPIR~1\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image001.gif)
![*](file:///C:\Users\INSPIR~1\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image001.gif)
![*](file:///C:\Users\INSPIR~1\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image001.gif)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar