Kamis, 21 Januari 2016

laporan praktikum kimia anorganik I sulfur



LAPORAN PRAKTIKUM
KIMIA ANORGANIK I
SULFUR
OLEH
NAMA : BENHUR SAMALOISA
NIM : 1416150005
PRODI : FKIP-KIMIA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS KRITEN INDONESIA
JAKARTA
2016





SULFUR

Ø  Tujuan Percobaan:
    -    Mahasiswa memahami beberapa karakteristik senyawa belerang
-          Mempelajari modifikasi belerang
-          Mahasiswa dapat membedakan struktur belerang rombik dengan belerang monoklin
-          Menentukan karakteristik reaksi unsure belerang pada pembentukan senyawa thiosulfat dan polisulfida.
-          Mengetahui reaksi sulfur terhadap basa kua


Ø  DASAR TEORI
Belerang atau sulfur adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang S dan nomor atom 16. Bentuknya adalah non-metal yang tak berasa, tak berbau dan multivalent. Belerang, dalam bentuk aslinya, adalah sebuah zat padat kristalin kuning. Di alam, belerang dapat ditemukan sebagai unsur murni atau sebagai mineral- mineral sulfidedan sulfate. Ia adalah unsur penting untuk kehidupan dan ditemukan dalam dua asam amino.
Belerang dihasilkan secara komersial dari sumber mata air hingga endapan garam yang melengkung sepanjang Lembah  Gulf di Amerika Serikat. Menggunakan proses Frasch, air yang dipanaskan masuk ke dalam sumber mata air untuk mencairkan belerang, yang kemudian terbawa ke permukaan.
Belerang juga terdapat pada gas alam dan minyak mentah, namun belerang harus dihilangkan dari keduanya. Awalnya hal ini dilakukan secara kimiawi, yang akhinya membuang belerang. Namun sekarang, proses yang baru memungkinkan untuk mengambil kembali belerang yang terbuang. Sejumlah besar belerang diambil dari ladang gas Alberta.                                                                                                                  
Belerang berwarna kuning pucat, padatan yang rapuh, yang tidak larut dalam air tapi mudah larut dalam CS2 (karbon disulfida).  Dalam berbagai bentuk, baik gas, cair maupun padat, unsur belerang terjadi dengan bentuk alotrop yang lebih dari satu atau campuran.  Dengan bentuk yang berbeda-beda,  akibatnya sifatnya pun berbeda-beda dan keterkaitan antara sifat dan bentuk alotropnya masih belum dapat dipahami.
Belerang dengan kemurnian  99.999+% sudah tersedia secara komersial.
Belerang amorf atau belerang plastik diperoleh dengan pendinginan dari kristal secara mendadak dan cepat. Studi dengan sinar X menunjukkan bahwa belerang amorf memiliki struktur helik dengan delapan atom pada setiap spiralnya. Kristal belerang diduga terdiri dari bentuk cincin dengan delapan atom belerang, yang saling menguatkan sehingga memberikan pola sinar X yang normal.
Belerang memiliki sebelas isotop. Dari empat isotop yang ada di alam, tidak satupun yang bersifat radioaktif. Belerang dengan bentuk yang sangat halus, dikenal sebagai bunga belerang, dan diperoleh dengan cara sublimasi.

Senyawa organik yang mengandung belerang sangat penting. Kalsium sulfur, ammonium sulfat, karbon disulfida, belerang dioksida dan asam sulfida adalah beberapa senyawa di antara banyak senyawa  belerang yang sangat penting
Belerang adalah komponen serbuk mesiu dan digunakan dalam proses vulkanisasi karet alam dan juga berperaan sebagai fungisida. Belerang digunakan besar-besaran dalam pembuatan pupuk fosfat.  Berton-ton belerang digunakan untuk menghasilkan asa sulfat, bahankimia yang sangat penting.
Gas belerang oksida atau sering ditulis dengan SOx terdiri atas gas SO2 dan gas SOyang keduanya mempunyai sifat berbeda. Gas SO2 berbau tajam dan tidak mudah terbakar, sedangkan gas SO3 bersifat sangat reaktif. Gas SO3 mudah bereaksi dengan uap air yang ada diudara untuk membentuk asam sulfat atau H2SO4. Asam sulfat ini sangat reaktif, mudah bereaksi (memakan) benda-benda lain yang mengakibatkan kerusakan, seperti proses perkaratan (korosi) dan proses kimiawi lainnya.
SOx mempunyai ciri bau yang tajam, bersifat korosif (penyebab karat), beracun karena selalu mengikat oksigen untuk mencapai kestabilan phasa gasnya. Sox menimbulkan gangguan sitem pernafasan, jika kadar 400-500 ppm akan sangat berbahaya, 8-12 ppm menimbulkan iritasi mata, 3-5 ppm menimbulkan bau.
Konsentrasi gas SO2 diudara akan mulai terdeteksi oleh indera manusia (tercium baunya) manakala kensentrasinya berkisar antara 0,3 – 1 ppm. Jadi dalam hal ini yang dominan adalah gas SO2. Namun demikian gas tersebut akan bertemu dengan oksigen yang ada diudara dan kemudian membentuk gas SO3 melalui reaksi berikut :

2SO+ O2 (udara)  ->  2SO3

Sebagian besar pencemaran udara oleh gas belerang oksida (SOx) berasal dari pembakaran bahan bakar fosil, terutama batu bara. Adanya uap air dalam udara akan mengakibatkan terjadinya reaksi pembentukan asam sulfat maupun asam sulfit. Reaksinya adalah sebagai berikut :
SO+ H2O      ->                  H2SO3
SO3 + H2O      ->                  H2SO4
Apabila asam sulfat maupun asam sulfit tersebut ikut berkondensasi di udara dan kemudian jatuh bersama-sama air hujan sehingga pencemaran berupa hujan asam tidak dapat dihindari lagi. Hujan asam ini dapat merusak tanaman, terkecuali tanaman hutan. Kerusakan hutan ini akan mengakibatkan terjadinya pengikisan lapisan tanah yang subur.
Walaupun konsentrasi gas SOx yang terdispersi ke lingkungan itu berkadar rendah, namun bila waktu kontak terhadap tanaman cukup lama maka kerusakan tanaman dapat saja terjadi. Konsentrasi sekitar 0,5 ppm sudah dapat merusakan tanaman, terlebih lagi bila konsentrasi SOx di Udara lingkungan dapat dilihat dari timbulnya bintik-bintik pada permukaan daun.

Secara global, senyawa-senyawa belerang dalam jumlah cukup besar masuk ke atmosfer melalui aktivitas manusia sekitar 100 juta metric ton belerang setiap tahunnya, terutama sebagai SO2 dari pembakaran batu bara dan gas buangan pembakaran bensin. Jumlah yang cukup besar dari senyawa belerang juga dihasilkan oleh kegiatan gunung berapi dalam bentuk H2S, proses perombakan bahan organik, dan reduksi sulfat secara biologis. Jumlah yang dihasilkan oleh proses biologis ini dapat mencapai lebih 1 juta metric ton H2S per tahun.
Sebagian dari H2S yang mencapai atmosfer secara cepat diubah menjadi SO2 melaui reaksi :
H2S + 3/2 O2 SO2 + H2O
reaksi bermula dari pelepasan ion hidrogen oleh radikal hidroksil ,
H2S + HOHS- + H2O
yang kemudian dilanjutkan dengan reaksi berikut ini menghasilkan SO2
HS- + O2 HO+ SO
SO + O2 SO2 + O
Hampir setengahnya dari belerang yang terkandung dalam batu bara dalam bentuk pyrit, FeS2, dan setengahnya lagi dalam bentuk sulfur organik. Sulfur dioksida yang dihasilkan oleh perubahan pyrit melalui reaksi sebagai berikut :
4FeS+ 11O2 2 Fe2O3 + 8 SO2
Pada dasarnya, semua sulfur yang memasuki atmosfer dirubah dalam bentuk SO2 dan hanya 1% atau 2% saja sebagai SO2.
Sulfur dioksida juga berbahaya bagi tanaman. Adanya gas ini pada konsentrasi tinggi dapat membunuh jaringan pada daun. pinggiran daun dan daerah diantara tulang-tulang daun rusak. Secara kronis SO2 menyebabkan terjadinya khlorosis. Kerusakan tanaman iniakan diperparah dengan kenaikan kelembaban udara. SO2 diudara akan berubah menjadi asam sulfat. Oleh karena itu, didaerah dengan adanya pencemaran oleh SOyang cukup tinggi, tanaman akan rusak oleh aerosol asam sulfat.


ALAT DAN BAHAN
ALAT
NO
Nama
Ukuran
Jumlah
1
Gelas Kimia
1000 mL
2 buah


500 mL
6 buah
2
Pemanas
Sedang
1 set
3
Kaca Arloji
Sedang
1 set
4
Corong
Sedang
1 buah
5
Pipet Tetes
Sedang
2 buah
6
Tabung reaksi
Sedang
1 set
7
Penjepit
Sedang
1buah
8
Gelas Ukur
100 mL
1buah
9
Labu Ukur
50 mL
1buah
10
Timbangan
Sedang
1buah
11
Rak Tabung
Sedang
1buah

BAHAN
NO
Nama
Konsentrasi
Jumlah
1
Na2S2O3(aq)

0,5 gram
2
Serbuk S

1,3 gram
3
AgNO3(aq)
0,1 M
Beberapa tetes
4
NaOH(aq)
5 M
2,5 mL
5
Kertas Saring

5 larutan
6
HCl  encer
0,5
Beberapa tetes
7
Aquades

70 mL








Pembahasan
Pada percobaan kali ini membahas unsur belerang dimana belerang yang dipakai dalam praktikum kali ini yang berbentuk serbuk atau dalam wujud padat yang berwarna kuning. Ada beberapa perlakuan yang dilakukan dan takaran atau berat belerang yang digunakan pun bervariasi dari 1 gr, 0,3 gram hinggah 0,25 gram serbuk belerang.
Pada perlakuan pertama mula-mula kita mereaksikanserbuk belerang dengan berat 1 gram, serbuk belerang yang berwarna kuning ini tidak ditambah apapun hanya dimasukan kedalam tabung reaksi kosong lalu dibakar dengan api bunsen, dari pembakaran ini tentunya ada O2 yang berupa gas yang ikut bereaksi dengan belerang sehingga kondisi dalam keadaan suhu panas maka belerang pun akhirnya meleleh dan menjadi larutan belerang dengan berwarna kuning lalu belerang yang meleleh tadi langsung dicampurkan dengan air (tak berwarna) ini pada dasarnya air biasa dikenal sebagai pelarut namun pada kondisi ini air tidak dapat melarutkan belerang yang ada belerang menjadi plastik atau lilin belerang yang berwarna kuning. Pada perlakuan kedua, dalam hal ini diperlukan kristal putih tiosulfat yang sebelum dicampur dengan belerang larutan dulu dengan air (tak berwarna) sehingga menjadi larutan natrium thiosulfat yang tak berwarna, selanjutnya dimasukan serbuk belerang kuning yang beratnya 0,3 gram dan tidak bercampur, lalu dipanaskan yang menghasilka kondisi terpisah-pisah intinya masih tidak bercampur antara larutan dengan serbuk belerang. Kemudian disaring dan didapat larutan tak berwrna. Lalu ditambah larutan HCl yang tidak berwarna, tetes demi tetes sehinggah menghasilkan putih keruh.
Pada prlakuan terakhir serbuk belerang yang berwarna kuning yang bercampur dengan larutan NaOH yang tak berwarna. Kondisi ini belerang juga tidak larut namun setelah dipanaskan beberapa menit belerang menjadi gumpal/kristal-kristal warna orange akhirnya pun larut dan menjadi larutan orange pekat. Kemudian disaring turunnya larutan tersebut dari kertas saring menuju tabung reaksi seperti tetesan minyak dan menghasilkan warna orange pekat. Setelah ditambah larutan HCl yang tidak berwarna dan pada mulut tabung ditutup dengan kertas saring yang telah terlebih dahulu dibasahi dengan larutan perak nitrat,beberapa saat menghasilkan laruta yang berwarna kuning kecoklatan tapi mula-mula terlihat dua fase ada beberapa serbuk belerang yang menggumpal diatas tapi lama kelamaan menghilang dan pada kertas yang ditutup pada mulut tabung terlihat bekas lingkaran mulut tabung dan tadinya kertas berwarna putih berupa ada bintik-bintikhitam. Lalu larutan tersebut diaduk warnanya menjadi kunyit dan ada bau yang menyengat yang baunya seperti gas H2S.

Pertanyaan




Kesimpulan
Ø  Belerang atau sulfur adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang S dannomor atom 16. Belerang, dalam bentuk aslinya, adalah sebuah zat padat kristalin kuning. Di alam, belerang dapat ditemukan sebagai unsur murni atau sebagai mineral- mineralsulfide dan sulfate.
Ø  Belerang plastic yang diperoleh dari lelehan belerang yang dituangkan ke dalam air berisi rantai – rantai spiral µ-S.
Ø  Belerang membentuk senyawa dalam berbagai tingkatan oksidasi
Ø  Belerang bereaksi dengan basa kuat membentuk ion tiosulfat dan ion potisulfida.
Ø  Ion tiosulfat stabil dalam keadaan basa atau netral, tetapi terurai dalam asam.

Gambar percobaan:
























Daftar Pustaka
v  D., Budevsky. 1979. Poundation of Chemical Analysis. London : Eliss Horwood
        
v  Ranawijaya., Jahja. 1985. Ilmu Kimia 2. Jakarta : Depdikbud

v  Vogel. 1985. Analisis Anorganik Kualitatif. Jakarta : PT. Kalman Media Pusaka

v  Hadeli, 2004. Petunjuk Praktikum Kimia Anorganik I. Indera raya: Universitas Sriwijaya.

v  Gulo, Fakhili. 2006. Kimia Anorganik I. Inderalaya : FKIP P.Kimia UNSRI.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar