LAPORAN PRAKTIKUM
KIMIA ANORGANIK I
SULFUR
OLEH
NAMA : BENHUR SAMALOISA
NIM : 1416150005
PRODI : FKIP-KIMIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS KRITEN INDONESIA
JAKARTA
2016
SULFUR
Ø Tujuan Percobaan:
- Mahasiswa memahami beberapa
karakteristik senyawa belerang
-
Mempelajari
modifikasi belerang
-
Mahasiswa
dapat membedakan struktur belerang rombik dengan belerang monoklin
-
Menentukan
karakteristik reaksi unsure belerang pada pembentukan senyawa thiosulfat dan
polisulfida.
-
Mengetahui reaksi
sulfur terhadap basa kua
Ø DASAR TEORI
Belerang atau sulfur adalah unsur kimia dalam tabel
periodik yang memiliki lambang S dan nomor atom 16. Bentuknya adalah non-metal yang tak berasa,
tak berbau dan multivalent. Belerang,
dalam bentuk aslinya, adalah sebuah zat padat kristalin kuning. Di alam,
belerang dapat ditemukan sebagai unsur murni atau sebagai mineral- mineral sulfidedan sulfate. Ia adalah
unsur penting untuk kehidupan dan ditemukan dalam dua asam amino.
Belerang dihasilkan secara komersial dari sumber mata air hingga endapan
garam yang melengkung sepanjang Lembah Gulf di Amerika Serikat.
Menggunakan proses Frasch, air yang dipanaskan masuk ke dalam sumber mata air
untuk mencairkan belerang, yang kemudian terbawa ke permukaan.
Belerang juga terdapat pada gas alam dan minyak mentah, namun belerang
harus dihilangkan dari keduanya. Awalnya hal ini dilakukan secara kimiawi, yang
akhinya membuang belerang. Namun sekarang, proses yang baru memungkinkan untuk
mengambil kembali belerang yang terbuang. Sejumlah besar belerang diambil dari
ladang gas Alberta.
Belerang berwarna kuning pucat, padatan yang rapuh, yang tidak larut dalam
air tapi mudah larut dalam CS2 (karbon disulfida). Dalam
berbagai bentuk, baik gas, cair maupun padat, unsur belerang terjadi dengan
bentuk alotrop yang lebih dari satu atau campuran. Dengan bentuk yang
berbeda-beda, akibatnya sifatnya pun berbeda-beda dan keterkaitan antara
sifat dan bentuk alotropnya masih belum dapat dipahami.
Belerang dengan kemurnian 99.999+% sudah tersedia secara komersial.
Belerang amorf atau
belerang plastik diperoleh dengan pendinginan dari kristal secara mendadak dan
cepat. Studi dengan sinar X menunjukkan bahwa belerang amorf memiliki struktur
helik dengan delapan atom pada setiap spiralnya. Kristal belerang diduga
terdiri dari bentuk cincin dengan delapan atom belerang, yang saling menguatkan
sehingga memberikan pola sinar X yang normal.
Belerang memiliki sebelas isotop. Dari empat isotop yang ada di alam, tidak
satupun yang bersifat radioaktif. Belerang dengan bentuk yang sangat halus,
dikenal sebagai bunga belerang, dan diperoleh dengan cara sublimasi.
Senyawa organik yang mengandung belerang sangat penting. Kalsium sulfur,
ammonium sulfat, karbon disulfida, belerang dioksida dan asam sulfida adalah
beberapa senyawa di antara banyak senyawa belerang yang sangat penting
Belerang adalah komponen serbuk mesiu dan digunakan dalam proses
vulkanisasi karet alam dan juga berperaan sebagai fungisida. Belerang digunakan
besar-besaran dalam pembuatan pupuk fosfat. Berton-ton belerang digunakan
untuk menghasilkan asa sulfat, bahankimia yang sangat penting.
Gas belerang oksida atau sering ditulis dengan SOx terdiri atas gas SO2 dan
gas SO3 yang keduanya mempunyai sifat berbeda. Gas SO2 berbau
tajam dan tidak mudah terbakar, sedangkan gas SO3 bersifat
sangat reaktif. Gas SO3 mudah bereaksi dengan uap air yang ada
diudara untuk membentuk asam sulfat atau H2SO4. Asam
sulfat ini sangat reaktif, mudah bereaksi (memakan) benda-benda lain yang
mengakibatkan kerusakan, seperti proses perkaratan (korosi) dan proses kimiawi
lainnya.
SOx mempunyai ciri bau yang tajam, bersifat korosif (penyebab karat),
beracun karena selalu mengikat oksigen untuk mencapai kestabilan phasa gasnya.
Sox menimbulkan gangguan sitem pernafasan, jika kadar 400-500 ppm akan sangat
berbahaya, 8-12 ppm menimbulkan iritasi mata, 3-5 ppm menimbulkan bau.
Konsentrasi gas SO2 diudara akan mulai terdeteksi oleh
indera manusia (tercium baunya) manakala kensentrasinya berkisar antara 0,3 – 1
ppm. Jadi dalam hal ini yang dominan adalah gas SO2. Namun demikian
gas tersebut akan bertemu dengan oksigen yang ada diudara dan kemudian
membentuk gas SO3 melalui reaksi berikut :
2SO2 +
O2 (udara) -> 2SO3
Sebagian besar pencemaran udara oleh gas belerang oksida (SOx) berasal dari
pembakaran bahan bakar fosil, terutama batu bara. Adanya uap air dalam udara
akan mengakibatkan terjadinya reaksi pembentukan asam sulfat maupun asam
sulfit. Reaksinya adalah sebagai berikut :
SO2 + H2O
->
H2SO3
SO3 + H2O
->
H2SO4
Apabila asam sulfat maupun asam sulfit tersebut ikut berkondensasi di udara
dan kemudian jatuh bersama-sama air hujan sehingga pencemaran berupa hujan asam
tidak dapat dihindari lagi. Hujan asam ini dapat merusak tanaman, terkecuali
tanaman hutan. Kerusakan hutan ini akan mengakibatkan terjadinya pengikisan
lapisan tanah yang subur.
Walaupun konsentrasi
gas SOx yang terdispersi ke lingkungan itu berkadar rendah, namun bila waktu
kontak terhadap tanaman cukup lama maka kerusakan tanaman dapat saja terjadi.
Konsentrasi sekitar 0,5 ppm sudah dapat merusakan tanaman, terlebih lagi bila
konsentrasi SOx di Udara lingkungan dapat dilihat dari timbulnya bintik-bintik
pada permukaan daun.
Secara global, senyawa-senyawa belerang dalam jumlah cukup besar masuk ke
atmosfer melalui aktivitas manusia sekitar 100 juta metric ton belerang setiap
tahunnya, terutama sebagai SO2 dari pembakaran batu bara dan
gas buangan pembakaran bensin. Jumlah yang cukup besar dari senyawa belerang
juga dihasilkan oleh kegiatan gunung berapi dalam bentuk H2S, proses
perombakan bahan organik, dan reduksi sulfat secara biologis. Jumlah yang
dihasilkan oleh proses biologis ini dapat mencapai lebih 1 juta metric ton H2S
per tahun.
Sebagian dari H2S yang mencapai atmosfer secara cepat diubah
menjadi SO2 melaui reaksi :
H2S + 3/2 O2 SO2 +
H2O
H2S + HO- HS- +
H2O
yang kemudian
dilanjutkan dengan reaksi berikut ini menghasilkan SO2
HS- + O2 HO- +
SO
SO + O2 SO2 +
O
Hampir setengahnya dari belerang yang terkandung dalam batu bara dalam
bentuk pyrit, FeS2, dan setengahnya lagi dalam bentuk sulfur
organik. Sulfur dioksida yang dihasilkan oleh perubahan pyrit melalui reaksi
sebagai berikut :
4FeS2 +
11O2 2 Fe2O3 + 8 SO2
Pada dasarnya, semua sulfur yang memasuki atmosfer dirubah dalam bentuk SO2 dan
hanya 1% atau 2% saja sebagai SO2.
Sulfur dioksida juga berbahaya bagi tanaman. Adanya gas ini pada
konsentrasi tinggi dapat membunuh jaringan pada daun. pinggiran daun dan daerah
diantara tulang-tulang daun rusak. Secara kronis SO2 menyebabkan
terjadinya khlorosis. Kerusakan tanaman iniakan diperparah dengan kenaikan
kelembaban udara. SO2 diudara akan berubah menjadi asam sulfat.
Oleh karena itu, didaerah dengan adanya pencemaran oleh SO2 yang
cukup tinggi, tanaman akan rusak oleh aerosol asam sulfat.
ALAT DAN BAHAN
ALAT
NO
|
Nama
|
Ukuran
|
Jumlah
|
1
|
Gelas Kimia
|
1000 mL
|
2 buah
|
500 mL
|
6 buah
|
||
2
|
Pemanas
|
Sedang
|
1 set
|
3
|
Kaca Arloji
|
Sedang
|
1 set
|
4
|
Corong
|
Sedang
|
1 buah
|
5
|
Pipet Tetes
|
Sedang
|
2 buah
|
6
|
Tabung reaksi
|
Sedang
|
1 set
|
7
|
Penjepit
|
Sedang
|
1buah
|
8
|
Gelas Ukur
|
100 mL
|
1buah
|
9
|
Labu Ukur
|
50 mL
|
1buah
|
10
|
Timbangan
|
Sedang
|
1buah
|
11
|
Rak Tabung
|
Sedang
|
1buah
|
BAHAN
NO
|
Nama
|
Konsentrasi
|
Jumlah
|
1
|
Na2S2O3(aq)
|
0,5 gram
|
|
2
|
Serbuk S
|
1,3 gram
|
|
3
|
AgNO3(aq)
|
0,1
M
|
Beberapa
tetes
|
4
|
NaOH(aq)
|
5
M
|
2,5 mL
|
5
|
Kertas Saring
|
5 larutan
|
|
6
|
HCl encer
|
0,5
|
Beberapa
tetes
|
7
|
Aquades
|
70 mL
|
Pembahasan
Pada
percobaan kali ini membahas unsur belerang dimana belerang yang dipakai dalam
praktikum kali ini yang berbentuk serbuk atau dalam wujud padat yang berwarna
kuning. Ada beberapa perlakuan yang dilakukan dan takaran atau berat belerang
yang digunakan pun bervariasi dari 1 gr, 0,3 gram hinggah 0,25 gram serbuk
belerang.
Pada
perlakuan pertama mula-mula kita mereaksikanserbuk belerang dengan berat 1
gram, serbuk belerang yang berwarna kuning ini tidak ditambah apapun hanya
dimasukan kedalam tabung reaksi kosong lalu dibakar dengan api bunsen, dari
pembakaran ini tentunya ada O2 yang berupa gas yang ikut bereaksi
dengan belerang sehingga kondisi dalam keadaan suhu panas maka belerang pun
akhirnya meleleh dan menjadi larutan belerang dengan berwarna kuning lalu belerang
yang meleleh tadi langsung dicampurkan dengan air (tak berwarna) ini pada
dasarnya air biasa dikenal sebagai pelarut namun pada kondisi ini air tidak
dapat melarutkan belerang yang ada belerang menjadi plastik atau lilin belerang
yang berwarna kuning. Pada perlakuan kedua, dalam hal ini diperlukan kristal
putih tiosulfat yang sebelum dicampur dengan belerang larutan dulu dengan air
(tak berwarna) sehingga menjadi larutan natrium thiosulfat yang tak berwarna,
selanjutnya dimasukan serbuk belerang kuning yang beratnya 0,3 gram dan tidak
bercampur, lalu dipanaskan yang menghasilka kondisi terpisah-pisah intinya
masih tidak bercampur antara larutan dengan serbuk belerang. Kemudian disaring
dan didapat larutan tak berwrna. Lalu ditambah larutan HCl yang tidak berwarna,
tetes demi tetes sehinggah menghasilkan putih keruh.
Pada
prlakuan terakhir serbuk belerang yang berwarna kuning yang bercampur dengan
larutan NaOH yang tak berwarna. Kondisi ini belerang juga tidak larut namun
setelah dipanaskan beberapa menit belerang menjadi gumpal/kristal-kristal warna
orange akhirnya pun larut dan menjadi larutan orange pekat. Kemudian disaring
turunnya larutan tersebut dari kertas saring menuju tabung reaksi seperti
tetesan minyak dan menghasilkan warna orange pekat. Setelah ditambah larutan
HCl yang tidak berwarna dan pada mulut tabung ditutup dengan kertas saring yang
telah terlebih dahulu dibasahi dengan larutan perak nitrat,beberapa saat
menghasilkan laruta yang berwarna kuning kecoklatan tapi mula-mula terlihat dua
fase ada beberapa serbuk belerang yang menggumpal diatas tapi lama kelamaan
menghilang dan pada kertas yang ditutup pada mulut tabung terlihat bekas
lingkaran mulut tabung dan tadinya kertas berwarna putih berupa ada
bintik-bintikhitam. Lalu larutan tersebut diaduk warnanya menjadi kunyit dan
ada bau yang menyengat yang baunya seperti gas H2S.
Kesimpulan
Ø Belerang atau sulfur adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki
lambang S dannomor atom 16. Belerang,
dalam bentuk aslinya, adalah sebuah zat padat kristalin kuning. Di alam,
belerang dapat ditemukan sebagai unsur murni atau sebagai mineral- mineralsulfide dan sulfate.
Ø Belerang plastic yang diperoleh dari lelehan belerang yang dituangkan ke
dalam air berisi rantai – rantai spiral µ-S.
Ø Belerang membentuk senyawa dalam berbagai tingkatan oksidasi
Ø Belerang bereaksi dengan basa kuat membentuk ion tiosulfat dan ion
potisulfida.
Ø Ion tiosulfat stabil dalam keadaan basa atau netral, tetapi terurai dalam
asam.
Daftar
Pustaka
v D., Budevsky. 1979. Poundation of Chemical Analysis. London :
Eliss Horwood
v Ranawijaya., Jahja. 1985. Ilmu Kimia 2. Jakarta : Depdikbud
v Vogel. 1985. Analisis Anorganik Kualitatif. Jakarta : PT.
Kalman Media Pusaka
v Hadeli, 2004. Petunjuk Praktikum Kimia Anorganik I. Indera raya:
Universitas Sriwijaya.
v
Gulo, Fakhili. 2006.
Kimia Anorganik I. Inderalaya : FKIP P.Kimia UNSRI.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar