Kamis, 21 Januari 2016

laporan praktikum kimia anorganik I halogen


LAPORAN PRAKTIKUM
KIMIA ANORGANIK I
HALOGEN



OLEH
NAMA : BENHUR SAMALOISA
NIM : 1416150005
PRODI : FKIP-KIMIA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS KRITEN INDONESIA
JAKARTA
2016



HALOGEN
Tujuan Percobaan :
v  -Untuk mengetahui sifat fisik dan sifat kimia senyawa halogen dengan      
Metode fluoresein dan garam halida.
v - Untuk mengetahui pembentukan garam halida.
v -Untuk menentukan halogen bebas dengan fluoresein.
v -Untuk mengetahui perbedaan garam halida yang terbentuk dari larutan perak nitrat.
v -Untuk mengetahui sifat oksidator halogen.

DASAR TEORI
Halogen merupakan golongan yang berada pada golongan VII A. Halogen berasal dari bahasa yunani, “Halos” yang artinya garam dan “Genes” yang artinya pembentuk. Halogen sebagai pembentuk garam. Unsur-unsur pembentuk garam tersebut terdirib dari Fluorin (F), Klorin(Cl), Bromin (Br),Yodin (I),Astatin (At) unsur ununseptim (uus) yang belum ditemukan.
Halogen adalah unsur-unsur golongan VIIA atau sekarang lebih dikenal dengan golongan 17 dalam  tabel sistem periodik unsur yang mempunyai elektron valensi 7 pada subkulit ns²np.  Istilah  halogen  berasal dari istilah ilmiah bahasa Perancis dari abad ke-18 yang diadaptasi dari bahasa Yunani, yaitu halo genes yang artinya pembentuk garamkarena unsur-unsur tersebut dapat bereaksi dengan logam membentuk garam. Halogen merupakan sekumpulan unsur nonlogam  yang saling berkaitan erat, lincah, dan berwarna terang. Secara alamiah bentuk molekulnya diatomic, ntuk mencapai keadaan stabil atom-atom ini cenderung menerima satu elektron dari atom  lain atau dengan  menggunakan  pasangan elektron secara bersama hingga membentuk ikatan kovalen. Atom  unsur halogen sangat mudah menerima elektron dan  membentuk ion bermuatan negatif satu. Ion negatif disebut ion halida, dan garam yang terbentuk oleh ion ini disebut halida. Halogen digolongkan sebagai pengoksidator kuat karena kecenderungannya membentuk  ion negatif.
 Selain itu, halogen mempunyai sifat-sifat kimia :
1.      Semua unsur halogen dapat membentuk senyawa dengan  penarikan satu elektron dari luar maupun secara kovalen.
2.      Umumnya unsur-unsur halogen memiliki tingkat oksidasi -1, namun demikian halogen dapat pula memiliki tingkat oksidasi +1, +3, +5 dan +7 kecuali flourin.
3.      Semua unsur halogen merupakan oksidator yang sangat kuat. Kekuatan oksidator ini berkurang dari fluorin ke iodin.
4.      Semua unsur halogen dapat bereaksi dengan semua unsur logam dan beberapa unsur non logam. Fluorin  merupakan unsur yang paling reaktif dan kereaktifannya berkurang untuk unsur-unsur halogen yang lain sesuai dengan kenaikan  nomor atom.
5.      Semua unsur halogen dapat bereaksi dengan hidrogen  membentuk asam halida (HX).
6.      Kecuali fluorin, semua unsur halogen dapat membentuk asam oksi dengan rumus HXO, HXO, HXO dan HXO4 yang disebut sebagai asam hipohalit, asam halit, asam halat dan asam perhalat.
7.      Unsur-unsur halogen dapat pula bergabung dengan sesama unsur halogen membenuk senyawa antar halogen.
Fluorin merupakan salah satu unsur halogen berbentuk gas (non logam) yang sangat reaktif, beracun, korosif, berbau menyengat dan tidak enak serta berwarna kuning kehijau-hijauan, karena merupakan unsur yang reaktif, maka fluorin depat membentuk beberapa jenis senyawa seperti hidrogen fluorid, natrium fluorid dan lain-lain.
Bromin merupakan unsur halogen yang beracun dan mudah menguap untuk membentuk molekul gas diatomik. Cairan bromin dapat menimbulka luka apabila kontak langsung dengan kulit dan luka tersebut sembuh dalam jangka yang lama. Bromin dapat larut dalam air dan sangat larut dalam pelarut-pelarut organik seperti alkohol, eter, kloroform dan karbon disulfide. Selain itu juga bromin dapat membentuk senyawa-senyawa seperti HBr, HOBr dan beberapa senyawa lainnya. Di alam bromin tidak terdapat dalam bentuk unsur bebas tetapi ditemukan dalam senyawa-senyawa bromida.
          Beberapa sifat fisika dari halogen yaitu kenaikan titik didih dan titik lelehnya disebabkan dengan bertambahnya nomor atom, dijelaskan dengan fakta bahwa molekul-molekul yang lebih besar mempunyai gaya tarik-menarik Van der Waals yang lebih besar daripada yang dimiliki molekul-molekul yang lebih kecil.
Halogen mempunyai energi pengionan dan keelektronegatifan yang paling tinggi dari keluarga unsur yang manapun. Dari golongan VIIA fluorlah yang paling erat memegang elekton-elektronnya dan iod yang paling lemah.
          Selain sifat fisika,  halogen juga mempunyai beberapa sifat kimia yaitu ada suatu penurunan yang teratur dalam keaktifan kimiadari fluor sampai iod, sebagaimana yang ditunjukkan oleh kecenderungan dalam kekuatan oksidasinya. Molekul fluor yang beratom dua (diatom) itu, F2 merupakan zat pengoksidasi yang lebih kuat daripada unsur lain yang manapun dalam keadaan normalnya. Baik fluor maupun klor membantu reaksi pembakaran dengan cara yang sama seperti oksigen. Hidrogen dan logam-logam aktif terbakar dalam salah satu gas itu dengan membebaskan panas dan cahaya. Reaktivitas fluor yang lebih besar dibandingkan klor terungkap oleh fakta bahwa bahan-bahan biasa termasuk kayu dan beberapa plastik  akan menyala dalam atmosfer fluor.
            Fluorin menempati urutan ke 13 dalam hal kelimpahan dibatuan-batuan dalam kerak bumi dan senyawanya digunakan sejak tahun 1670 untuk elsa dekoratif pada kaca. Namun, upaya berani untuk mengisolasinya sebagai unsur bebas gagal selama bertahun-tahun sampai tahun 1886. Kesulitan memperoleh fluorin unsur ini disebabkan karena sifat pengoksidasinya yang paling kuat. Unsur halogen lain tergolong sedang sampai sangat baik menerima elektron dalam media berair.
                Fluorin merupakan zat pengoksidasi yang kuat yang dibuat hanya melalui elektrolisis. Sel elektrolisis kalium fluoride dilarutkan dalam cairan hidrogen fluorida. Elektrolisis meghasilkan gas hidrogen pada katoda dan gas fluorin pada anoda. Fluorin diproduksi secara komersial dalam jumlah besar untuk industri batang bahan bakar nuklir uranium. Logam uranium direaksikan dengan fluorin berlebih menghasilkan uranium heksafluorida, UF6, suatu padatan putih yang mudah menguap. Uap senyawa ini dipisahkan melalui difusi untuk menghasilkan campuran yang mengandung bahan nuklir sekitar 4%.
                        Klor suatu bahan kimia industri yang utama, diproduksi secara komersial dengan beberapa cara, kedua cara atau proses utama melibatkan elektrolisis larutan natrium klorida pekat yang disebut “brine” (larutan pekat garam). Digunakan larutan pekat garam karena dalam larutan klorida encer O2dan bukan Clyang akan dihasilkan pada anoda. Metode elektrolisis yang utama adalah proses diafragma yang dilakukan dalam suatu alat yang menjadikan lebih dari tiga perempat dari klor/natrium hidroksida yang diproduksi secara elektrolisis.
                  Bromin (Br) dapat diperoleh dari air laut melalui oksidasi ion bromid dalam larutan oleh klorin. Secara komersial, bromida diproduksi dari air laut panas yang dialirkan ke puncak menara, sedangkan uap panas dan klorin dimasukkan dari bawah menara. Bromida dan uap air yang keluar dari puncak menara diembunkan, menghasilkan distilasi lapisan terpisah. Bromin pada bawah menara dan air diatasnya. Lapisan bromida dialirkan dan dimurnikan melalui proses destilasi. Bromida banyak digunakan untuk industri senyawa bromida meliputi metal bromida, CH3Br (sebagai
peptisida), perak bromid (untuk film fotografi) dan logam alkali bromid (untuk sedatif). Sedangkan unsur halogen yang keempat yaitu iod diproduksi dari air asin alam melalui oksidasi I dengan klroin yaitu :
2I + Cl2           I+ 2Cl-
Iodin  juga diproduksi dari natrium iodat, suatu pengotor dalam garam Chili, NaNO3, melalui reduksi ion iodat oleh natrium hidrogen sulfit. Iodin juga digunakan untuk membuat film fotografi dan kalium iodida sebagain nutrisi makanan ternak.
Bilangan iodin menunjukkan ukuran ketidakjenuhan atau banyaknya ikatan rangkap yang terdapat pada asam lemak yang menyusun gliserida dari suatu minyak atau lemak. Nilai bilangan iodin merupakan parameter mutu minyak yang penting karena digunakan untuk menyatakan derajat ketidakjenuhan suatu minyak atau lemak. Selain itu, dapat juga dipergunakan untuk menggolongkan jenis minyak pengering dan minyak bukan pengering. Minyak pengering mempunyai bilangan iodin yang lebih dari 130, sedangkan minyak yang mempunyai bilangan iodin antara 100 sampai 130 bersifat setengah mongering.
Halida adalah senyawa biner dimana salah satu bagiannya adalah salah satu atom halogen dan bagian lainnya adalah elemen lainnya atau radikal yang mempunyai tingkat keelektronegatifan lebih kecil daripada atom halogen, untuk membentuk suatu senya senyawahalogen fluoridakloridabromidaiodida atau astatin.
Kebanyakan garam merupakan halida. Semua logam pada elemen grup 1 akan membentuk halida yang berbentuk padatan putih dalam suhu ruangan. Ion halida adalah suatu atom hidrogen yang mengikat muatan negatif. Anion halida contohnya fluorida (F-), klorida (Cl-), bromida (Br-), iodida (I-) serta unsur halogen yaitu  astatin (At). Semua ion ini terdapat pada garam halida ion.
Suatu senyawa dari dua halogen disebut senyawa antarhalogen. Dalam suatu reaksi antara dua halogen, unsur yang lebih elektonrgatif adalah zat pengoksidasinya dan diberi bilangan oksidasi negatif dalam senyawa itu. Diagram emf untuk halogen, ion halida. Senyawa anorganik penting dari halogen adalah salah satunya halida, asamokso halogen garamnya. Setiap unsur halogen membentuk senyawa biner dengan hidrogen: HF, HCl, HBr dan HI. Semuanya merupakan gas tidak berwarna dengan bau yang sangat tajam. Dimana hidrogen halida larut dalam air menghasilkan larutan asam yang dinamakan asam hidrohalida. Hidrogen halide dapat dibentuk langsung melalui penggabungan unsur-unsurnya. Fluorin dan hidrogen bereaksi secara hebat. Reaksinya tidak memiliki nilai komersial yang penting sebab flourin normalnya dibuat dari hidrogen fluorida. Klorin dibakar dalam hidrogen berlebih menghasilkan hidrogen  klorida yang digunakan dalam industri.                       
ALAT DAN BAHAN
ALAT
NO
Nama
Ukuran
Jumlah
1
Gelas Kimia
250mL
1 buah


500 mL
1 buah
2
Gelas Ukur
100 mL
1 set
3
Pipet tetes
Sedang
4 Buah
4
Tabung reaksi
Sedang
6 buah
5
Kaca Arloji
Sedang
4 buah
6
Penjepit
Sedang
1 buah
7
Bunsen
Sedang
1buah
8
Corong
Sedang
1buah
9
Timbangan

1buah
10
Spatula
Kecil
1buah
11
Batang Pengaduk
Sedang
1buah
12
Rak Tabung
Sedang
1 buah
13
Label


BAHAN
NO
Nama
Konsentrasi
Jumlah
1
Kerta Saring

3 buah
2
Aqua

50 mL
3
PbNO3(aq)
0,1 M
2 tetes
4
NaCl (aq)
0,1 M
4 mL
5
AgNO3(aq)
0,1 M
2 Tetes
6
KI
0,1 M
4 mL
PROSEDUR KERJA
a.Uji Halogen Bebas
NO
Perlakuan
Hasil Pengamatan
a
I2 + NaCl
Ø  Kertas saring (putih) ditetesi I2 (kuning)  coklat tua  agak kering coklat mudah krem(kering)
Ø  Setelah NaCl ditetesi kertas I2 terjadi perubahan warna lebih lama terjadi ketika ditetesi NaClwarna dari krem keputih, bercak kecoklatannya lebih bsedikit, kertas terlihat lebih bersih dari sampel B.
b
I2 + KI
Perubahan warnanya terjadi lebih cepat ,warna dari krem keputih, bercak ke coklatannya menumpuk.
c
C6H12O6 + KI
Bening
d
C6H12O6  + NaCl
Bening

b. Uji Garam Halida
NO
Perlakuan
Hasil Pengamatan
1
NaCl + AgNO3
Awalnya putih jernih setelah ditetesi NaCl warnanya jadi keru.
2
NaCl + Pb(NO3)2 dipanaskan
Awalnya jernih  keru setelah dipanaskan kembali jernih
3
KI + AgNO3
Awalnya warnanya kuning lama kelamaan jadi keru.
4
KI + Pb(NO3)2
Awalnya kuning pekat jernih lama kelamaan jadi keru dan menghasilkan endapan.







Pembahasan
            Pada praktikum ini dilakukan percobaan untuk menguji halogen bebas dan membedakan garam halida yang trbentuk dari reaksi antara halogen dengan perak nitrat (Pb(NO3)2). Percobaan pertama dilakukan untuk menguji halogen bebas dengan kertas Iodium dimana reaksi antarakertas iodium dengan halogen akan memberikan warna tertentu pada kertas Iodium.
            Awalnya melakukan perendaman kertas saring dalam larutan Iodium dan NaCl. Perendaman dilakukan sebanyak 2 kali percobaan dengan kertas saring, satu kertas saring direndam dan lalu diangkat, begitu juga kertas yang kedua. Fungsi dari perendaman ini adalah untuk membandingkan siapa yang lebih cepat kering dan siapa yang lebih bersih.
            Berdasarkan hasil pengamatan pada kertas Iodium + NaCl menghasilkan warna Krem, Kalium Iodida (KI) menghasilkan perubahan warna terjadi lebih cepat, warnanya dari krem menjadi putih dan bercak kecoklatannya/lebih banyak, sedangkan C6H12O6 + KI menghasilkan warna bening begitu pula C6H12O6 + NaCl menghasilkan warnanya juga bening.
            Dalam pembuatan garam halida digunakan beberapa asam halida sebagai reaktan atau sebagai pereaksi, penambahan perak nitrat (AgNO3). Pada Natrium Klorida (NaCl) menghasilkan larutan yang berwarna keruh.
            Pada penambahan Timbal Nitrat (PbNO3) pada Natrium Klorida (NaCl) menghasilkan warna bening. Awalnya larutan yang dihasilkan berwarna bening tetapi setelah dipanaskan warnanya berubah menjadi keruh. Hasil yang diperoleh sesuai dengan teori dimana reaksi antara timbal dan klorida suatu perubahan warna.
            Pada pertambahan perak nitrat pada laruta kalium iodida menghasilkan larutan berwarna keruh. Penambahan timbal nitrat pada larutan kalium iodida menghasilkan larutan berwarna kuning pekat (awalnya) lama kelamaan jadi keruh dan terdapat endapan.
PERTANYAAN
1.      Golongan halogen dapat membentuk asam halida yang dikenal sebagai asam kuat, kecuali asam fluorida, jelaskan mengapa demikian!
Jawab : Karena asam fluorida adalah asam lemah, karena ikatan hidrogen antara Hf dan molekul air yang membatasi tingkat disosiasi menjadi ion. Ikatan hidrogen antara molekul  Hf menyumbang titik didih yang relatif tinggi. Hidrogen fluorida jika dibandingkan dengan hidrogen lainnya.
2.      Tuliskan cara yang dapat dilakukan untuk menghasilkan halogen
Jawab : CH4 + 2F2  C + 4Hf
3.      Informasi terbaru apa yang terkini yang perna anda dengar mengenai Halogen
Jawab : Lampu Halogen adalah sebuah lampu pijar dimana sebuah filamer wolframdisegel didalam sampul transparan kompak yang diisi dengan gas lembam dan sedikit unsur halogen seperti iodin dan bromin.

KESIMPULAN
v  Halogen bebes dapat dideteksi dengan kertas iodium dimana natrium krorida membentuk warna krem(kining), kertas iodium  dan kalium iodida membentuk warna putih.
v  Halogen dapat membentuk senyawa garam halida.
v  Perbedaan garam halida yang terbentuk, yaitu:
*      Reaksi Natrium Klorida (NaCl) dengan perak nitrat (AgNO3) menghasilkan larutan brwarna keru. Reaksi natrium klorida (NaCl) dan timbal nitrat (Pb(NO3)2) yang dipanaskan yang menghasilkan larutan jernih.
*      Reaksi kalium iodida  dan perak nitrat menghasilkan larutan yang berwarna kuning, lama kelamaan jadi keru.
DAFTAR PUSTAKA
Ø  Sugiarto, Kristian H. Kimia Anorganik I. Yogyakarta : Universitas Negeri Yogyakarta, 2004.
Ø  HS, Syamsidar dan Ahmat Yani Penuntun Praktikum Kimia Anorganik. Makassar: UIN Alauddin Makassar, 2012
Ø  Sunarya, Yayan, Kimia Dasar II. Bandung: CV Yrama Widya,2012.
Ø  Svehla, G Analisis Kualitatif Makro dan Semi Makro, Jakarta: Kalma Media Pustaka, 1985.
Ø  Petricci, Rasph H. Kimia Dasar Prinsip terapan modern. Jakarta : Erlangga: 1987.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar